nusakini.com, Denpasar  -- Umat Hindu memperingati hari suci Siwaratri pada 27 Januari 2025. Menurut Rektor Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus (UHN-IGB) Sugriwa, I Gusti Ngurah Sudiana, hari raya Siwaratri adalah salah satu hari suci bagi agama Hindu yang memiliki makna spiritual mendalam.

“Hari Suci Siwaratri bukan sekadar ritual, tetapi juga momen untuk memperbaiki diri melalui introspeksi, pengendalian diri, dan pemujaan kepada Sang Hyang Siwa,” kata I Gusti Ngurah Sudiana, di Bali, Senin (27/1/2025).

“Dengan melaksanakan brata semadi, umat Hindu dapat melebur kegelapan dalam diri mereka, membuka jalan menuju kehidupan yang lebih terang, penuh harapan, dan kebahagiaan,” sambung I Gusti Ngurah Sudiana.

I Gusti Ngurah Sudiana menyampaikan bahwa Siwaratri itu menjadi pengingat bagi umat Hindu akan pentingnya menjaga keseimbangan spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Semoga malam suci ini membawa kedamaian dan pencerahan bagi setiap insan yang merayakannya.

“Siwaratri berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu ‘Siwa’ yang berarti baik hati, suka memaafkan, memberikan harapan, dan membahagiakan. ‘Ratri’ berarti malam atau kegelapan,” kata I Gusti Ngurah Sudiana.

Secara keseluruhan, lanjut I Gusti Ngurah Sudiana, ‘Siwaratri’ dapat diartikan sebagai malam pelebur kegelapan dalam diri, yang membawa umat Hindu menuju jalan yang lebih terang dan suci. Hari Raya Siwaratri ini dirayakan setahun sekali berdasarkan kalender Isaka, tepatnya pada purwaning Tilem atau panglong ping 14 sasih Kepitu (bulan ketujuh) sebelum bulan mati (Tilem). Dalam kalender Masehi, Siwaratri biasanya jatuh pada bulan Januari.

“Siwaratri juga sering dianggap sebagai malam untuk introspeksi dan memohon pengampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan, dengan harapan mendapat tuntunan menuju kehidupan yang lebih baik. Siwaratri sering disebut sebagai malam perenungan suci,” terang I Gusti Ngurah Sudiana.

Menurut I Gusti Ngurah Sudiana, umat Hindu memanfaatkan momen malam suci ini untuk mendekatkan diri secara spiritual kepada Hyang Siwa, menyatukan atman (jiwa individu) dengan paramatman (jiwa universal).

“Peringatan hari raya Siwaratri ini juga digelar Rembug Sastra Hari Suci Siwaratri Tattwa dengan tema ‘Hening Ratri Nuju Siwaning Jati’ yang berarti melalui perenungan malam suci Siwaratri kita dekatkan diri dengan Siwa Sejati,” tandas I Gusti Ngurah Sudiana.

Tampak hadir Wakil-wakil Rektor, Dekan-dekan Fakultas, Ketua SPI, jajaran pejabat Pascasarjana, Pegawai, Dosen dan mahasiswa UHN IGB Sugriwa, Denpasar.

Hadir juga, Prof. Dr. Ni Putu Winanti, S.Ag., M.Pd dengan I Gede Anom. Peringatan hati Suci Siwaratri ini juga dilaksanakan dikampus Ratna dan Kampus Kenyeri II Fakultas Brahma Widya. Dan pada tengah malam melaksanakan persembahyangan bersama. (*)