nusakini.com - Padi Adan adalah salah satu komoditi yang menjadi andalan dari wilayah perbatasa Krayan Prop.Kaltara. Padi Adan sendiri merupakan bibit lokal hasil budidaya masyarakat di dataran tinggi Borneo khususnya di wilayah Krayan. 

Pagi, kamis tanggal 17 januari 2019 dilaksanakan Eksport beras Adan ke negara tujuan Malaysia .

• Kementan Tegaskan Stok Pupuk Subsidi di Jombang Cukup, 1 Januari 2025 Sudah Bisa Ditebus
• Kementan dan Polri Siapkan Tanam Jagung Serentak Demi Perkuat Ketahanan Pangan
• Pembangunan Irigasi Langkah Penting Menuju Indonesia Swasembada Pangan
• Waspadai Hoaks tentang Brigade Pangan di Media Sosial
• HKTI Ajak Anak Muda Terjun ke Sektor Pertanian, Ingatkan Swasembada Sudah di Depan Mata

Pelepasan Export dilakukan oleh Ka.BB Biogen mewakili Kementerian Pertanian. Juga acara yg dihadiri Wakil bupati nunukan, Dinas Pertanian Propinsi dan Kabupaten, Camat Krayen dan ketua adat besar Krayen serta BPTP Kaltim. Dilakukan pelepasan secara simbolis untuk ekapor je malaysia hari ini, namun setiap kali panen sekitar 10 ton beras adan secara periodik di export ke Malaysia dan Brunei. Peserta hadir pada pelepasan beras adan tersebut sekitar 300 orang. 

Ka. Balai Besar Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian sangat mengapresiasi masyarakat Krayan, pemerintah kabupaten Nunukan serta pemerintah provinsi Kaltara, karena mampu melestarikan sumber daya genetik, sumber daya hayati dan juga memanfaatkannya untuk membangun ketahanan pangan bahkan sampai mengembangkannya untuk ekspor.

Luas sawah diseluruh wilayah Krayan sendiri sebesar 3.466 hektar dan rarata2 produksi setiap panen sebanyak 14.000 ton GKP setara beras 8.568 ton. Harapannya kedepan wilayah perbatasan Krayen bisa menjadi lumbung pangan berorientasi export di Prov. Kaltara.

Peluncuran ekspor padi adan secara tradisional merupakan bentuk dukungan pemerintah khususnya didaerah terhadap aktivitas perdagangan lintas batas yang telah berlangsung selama ini. (pr/eg)