nusakini.com, Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H Muhidin mengapresiasi atas terlaksananya Pendidikan Pertama Bintara TNI Angkatan Darat Gelombang I Tahun Anggaran 2024.

Hal tersebut disampaikan Muhidin yang diwakili Asisten Administrasi Umum, Ahmad Bagiawan pada Upacara Penutupan Pendidikan Pertama Bintara Bintara TNI Angkatan Darat gelombang I Tahun Anggaran 2024 di Lapangan Kejujuran, Rindam VI/Mulawarman, Banjarbaru, Kamis (9/1/2025).

“Bapak Gubenur H Muhidin mengapresiasi atas terlaksananya pendidikan ini. Hal ini tidak lain untuk menambah kekuatan prajurit kita dalam menjaga kedaulatan NKRI,” kata Bagiawan.

Pada kesempatan tersebut Gubernur, lanjut Bagiawan, turut mengapresiasi kurikulum yang baru yakni wajib menghafal Al-Qur’an bagi Bintara Muslim pada pelaksanaan pendidikan kali ini.

• Kontribusi Di Sektor Pertanian, Pemprov Kalsel Apresiasi Keberadaan Pemuda Tani Indonesia
• Pemprov Kalsel Sambut Kedatangan Kapal Pesiar Coral Geographer Australia Di Pelabuhan Tri Sakti Banjarmasin
• Penandatangan PK Dan Pakta Integritas, Kerala Dinas Kominfo Kalsel Inginkan Kinerja Tahin 2025 Lebih Meningkat
• Kapolda Kalsel Tinjau Posko Terpadu Momen 5 Rajab
• Kunjungi Posko Singgah 4, Gubernur Kalsel : Persiapan Sudah Lengkap Dan Siap Menjamu Jemaah

“Semoga kurikulum ini bisa terus diadakan untuk tahun-tahun berikutnya,” harapnya.

Sementara itu, Kasdam VI/Mulawarman Brigjen TNI Ary Arianto mengatakan jumlah keseluruhan peserta didik Bintara TNI AD gelombang I Tahun Anggaran 2024 ini ada sebanyak 93 orang dari tiga provinsi di Kalimantan yakni, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.

“Mereka melakasanakan pendidikan pertama selama 15 Minggu, dimana melalui pendidikan pertama ini mereka menerima pendidikan dasar militer seperti akademik, sikap perilaku, dan jasmani,” tuturnya.

Setelah menyelesaikan pendidikan pertama ini, mereka kembali diharuskan untuk mengikuti pendidikan kecabangan selama 8 minggu.

“Disini mereka akan dibekali pengatahuan ilmu kecabangan yang lebih spesifik seperti infantri, kaveleri, perhubungan, dan kecabangan lainnya,” tukas Ary. (*)